Sebelumnya
aku hanya ingin sedikit menceritakan tentang pengalamanku. Bukan maksud pamer
atau menggurui. Hanya ingin berbagi atau sharing aja. Ceritaku sederhana. Mungkin kadang kita mengalami dalam kehidupan
sehari-hari……..
Ceritanya
berawal pada suatu sore yang mendung tapi belum hujan, aku ingin memenuhi
janjiku nganterin adik kosku Sita beli aquarium ke Timoho. Mumpung badan ringan
diajak pergi dan juga butuh udara selain dikamar karena sudah dua hari
berhibernasi, ku putusin nganterin dia sebelum hujan karena aku paling males
keluar ketika hujan. Hal yang paling enak yah diem dikamar baca novel sambil
selimutan heheee…..(sudah agak meleceng sari cerita) oke lanjuuttt!!!!
Kami
berdua pun pergi tapi sebelumnya Kak Sri teman kosku juga nitip minta dibeliin
brownis amanda. Gak terlalu maksa tapi aku usahain. Aku berdoa smoga hujannya
pas kalau kami udah dikos aja heheee. Kami pun pergi. Pulangnya, gerimis sudah
mulai mengancam. Jogja kalau sudah hujan bakal gak berhenti-henti. Akhirnya
dengan terburu-buru kami pulang. Teringat Kak Sri yang minta tolong dibeliin
brownis. Dengan nekat dan berdoa dalam hati agar hujannya ditunda sebentar
(absurd neh hehee) ke daerah kranggan dulu. Ternyata uang di dalam dompet
pas-pasan banget. Biasalah tanggal tua atau akhir bulan. Jadi hati-hati aku
menghitung uang. Tapi aku emang orangnya suka terburu-buru, ceroboh dan pelupa.
Aku membeli brownis harganya 26 ribu dan seiingatku (tapi kurang yakin sedikit)
aku ngasih uang ke mbaknya 27 rb. Ketika aku bayar mbaknya (kasir) bilang
uangku 30 rb jd aku dikembaliin 4 rb. Aku yang terburu-buru atau mbaknya yang
kurang teliti kurang tau juga. Aku pun langsung pergi karena emang udah
kebiasaan jarang ngitung uang kembalian. Sita sudah nunggu diluar dan aku pun
langsung tancap gas karena takut keburu hujan. Tapi sepanjang perjalanan pulang
ke kosan hatiku gelisah. Aku berfikir tentang kembalian tadi karena mbaknya
nyebut jumlah uangku dan kembaliaanya. Aku yakin kalau mbaknya yang salah. Aku
gak mau uang tersebut suatu hari nanti bisa merugikanku atau orang lain
walaupun jumlah mungkin bagi sebagian orang gak seberapa. Setelah sampai kosan
kuputuskan balik lagi walaupun udah mulai hujan. Sampainya disana akupun
menjelaskan ke mbaknya perihal kembalian tersebut. Mbaknya pun ngucapin terima
kasih dan hatiku pun lega gak ada beban. Betapa uang yang hanya 3 rb itu sangat
mengusikku.
Inti
dari ceritaku di atas bahwa hati nurani itu gak bisa dibohongi. Betapa
kejujuran itu sangat menyenangkan. Karena kebohongan kecil bisa menjadi
kebohongan yang besar. Sebenarnya aku gak mau membanding-bandingin diriku
dengan koruptor bermilyaran rupiah itu. Aku hanya penasaran, apakah hati mereka
gak terketuk ketika dengan sadarnya mereka mengkorupsi uang masyarakat. Apalagi
dalam jumlah yang besar. Seandainya para koruptor di Indonesia ngembaliin semua
uang yang mereka curi mungkin Indonesia bisa terbebas dari hutang dan rakyat
pun sejahtera. Sesungguhnya koruptor itu adalah pembunuh yang paling kejam.
Karena mereka membunuh masyarakat secara perlahan-lahan. Sungguh suatu cara
yang paling sadis.
Wa Allâh
A’lam
3 komentar:
ih wow ,, mantep kali kisahnya nakwai,,
suka kata2 terakhirnya,,hehe
ajiiib
Terima kasih Mbah, MANGKUBONO angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan dapat uang kemenangan sebesar 600 juta main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah MANGKUBONO No. (((-085_203-333-887))) JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti Allah membantu kita semua. (Amin
Posting Komentar