14 Jul 2011

BUBER (Buka Bersama)

Aku suka anak-anak kecil. Walaupun terkadang mereka bisa sangat menjengkelkan. Tapi terkadang aku merasa nyaman dengan mereka. Melihat keluguan atau kepolosan, kebandelan, canda tawanya terkadang ku lupa bahwa dunia bisa bersikap kejam, bukan, bukan dunia tapi manusianya. Itulah hidup ada senang ada duka, suatu hukum alam bahwa ada sisi baik dan buruk.
Pintu Panti Atap Langit :)
Bulan puasa tahun lalu  aku dan anak-anak kosan beserta anak-anak KCFC  berinisiatif buka bersama. Tepatnya di panti “Atap Langit”. Dananya dari sukarela anak-anak kosan dan anak KCFC. Kami berangkat bareng sekitar sorean, walaupun agak gerimis kami lanjut ajah. Nyampe disana anak-anak dah ngumpul, maklum selain tinggal disitu ada pula yang hidup di jalanan. Aku lupa namanya yang punya panti, konon ceritanya ibu yang punya panti itu sempat mati suri terus bbrp hri kuburannya di gali kembali, cerita lengkapnya agak lupa tapi ku ingat cerita bahwa dalam mati suri beliau berdoa seandainya beliau dihidupkan kembali beliau pengen hidupnya dapat berguna bagi orang lain, setelah kejadian itu dibuatlah panti. Itulah awal kisah panti atap langit.
Kembali ke topik J setelah kami tiba disana, udah hampir buka, biasalah jam karet hehehe.....langsung ja kami masuk karena anak-anak juga dah pada ngumpul, ternyata tidak hanya rombongan kami yang datang tapi juga mahasiswa UMY, jadi rame deh. Acara pertama biasalah sambutan dari masing-masing kelompok kemudian dari ibu panti, abis tu lanjut buka puasa. Melihat mereka yang ceria, ribut, muka yang berseri-seri  mungkin di kondisi yang berbeda kalau bertemu misalnya di mall gak ada yang nyangka kalau mereka sekecil itu sudah mengemban beban yang berat, masih kecil udah menjadi yatim piatu anak gak punya pula. Tapi apapun itu namnya juga anak kecil semua dilewati dengan canda tawa tersenyum padahal sebagian dari mereka masih trauma dengan kejadian gempa tahun 2006. Dalam hati ku bersyukur masih memiliki kedua orang tua, masih bisa kuliah, dan makan tanpa harus mengemis atau bekerja terlebih dahulu. Nikmat apalagi yang gak bisa aku syukuri. Dibandingkan dengan mereka, aku masih termasuk yang beruntung. Terkadang kita lupa bahwa masih ada lagi yang lebih menderita dibanding diri kita dan masih bisa tersenyum  tapi masih banyak yang gak bisa bersyukur, pengen memiliki segalanya dalam sekejap mata. Smoga kita selalu menjadi orang yang bersyukur. Sekecil apapun yang kita punya selagi kita masih tetap bersyukur hati kita tetap tenang dan tentram.

Bersama Anak Panti Atap Langit ^_^

Tidak terasa bulan ramadhan udah didepan mata. Tinggal menghitung hari saja. Bulan penuh rahmat dan hidayah-Nya. Smoga kita masih dipertemukan dengan bulan mulia ini. Menjalani dengan rasa syukur dan keikhlasan sepenuh hati. Dapat berbagi dengan sesama dan menjalin silaturahmi. Smoga kita semua diberkahi oleh-Nya. Amien.



0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 CAPING
Theme by Yusuf Fikri