6 Nov 2010

Yogya dan Merapi

Yogya dengan sLogan Kota Berhati Nyaman sedang terusik atau lebih tepatnya berduka. Yogya yang tenang dengan penduduknya yang ramah sedang mendapat cobaan yaitu meletusnya Gunung Merapi. Sudah seminggu sejak merapi memuntahkan laharnya masyarakat Yogya atau yang deket dengan gunung merapi mengungsi dan diungsikan. Erupsi terbesarnya terjadi pada hari jumat dini hari, pada saat itu aku belum tidur biasalah insomnia tiba-tiba terdengar seperti bunyi hujan tapi berbeda mksdnya bukan seperti air akhirnya karena penasaran ku buka jendela ternyata hujan pasir,,,beuh bingung mo ngapain di pagi-pagi buta tapi ini bukan yang pertama sebelumnya semenjak merapi meletus sudah pernah hujan abu. Aku tetep tenang dan melanjutkan nelpon hahaha  (abisnya ga tau mo ngapain hehe...). Paginya nontn berita di TV dan melihat banyak korban...sO Sad :( dan zona aman ditambah menjadi krng lebih sktr 30 km dr gunung merapi....huuffttt rasanya pengen ngungsi ajah, aku yang ada di kota yogya yah mgkin sekitar 40 km dari gunung merapi ajah udah sesak nafas apalagi yang deket sana bagian kaliurang, sleman, klaten, magelang dan yg deket dengan merapi terbayang penderitaan mereka tapi aku yakin mereka pasti kuat dan bencana ini pasti akan segera berlalu. Amien.

Oh ya bangun tidur langsung ngambil kameraku dikamar temen pengen tau hasil ujan abu tadi pagi walaupun mgkin udah berkurang karena aku bangunnya kesiangan hahaa tapi tetep debunya naujubileh deh  hiiii sereemm :(
poto disamping diambil dr kamarku,,,hmm menurut berita di tv debunya atau abunya sangat berbahaya bagi pernapasan dan partikelnya yang halus dan gak bisa dilihat dengan mata sungguh sangat-sangat berbahayaa,,,oh tidaaakkk dan sekarng aku bener-bener sesak napas hukz,,,hukzzz,,,,:(
Seharian ga keluar kamar dan hanya tau keadaan hanya lewat tipi padhl tnggalnya diyogya, saking takut  abunya mpe ketiduran masih dengan pakai masker hahaaa,,,ga makan hanya tidur nton baca novel onlen upss dan makan snack kurasa,,,bener-bener pengen ngungsi.

Sorenya teringat valen (maap itu nama motorku :) ) bagaimana bentuknya eh keadaanya,,hufftt bener-bener menyedihkan ibaratnya kayak pisang dicelupin dalam adonan tepung ya begitulah semuanya ketutup abu diperparah kena hujan jdnya lengket hikzz kasiaaannn,,,sayangnya aku ga sempat ngambil potonya karena aku dah balik ke kamar dan ga klr lagi kecuali ke kamar mandi :)

Sebenarnya gak banyak yang bisa dicertain karena aku seharian dikos berusaha ga klr karena ku yakin banyak debu, jadinya cuma diam dan tidur dan makan sehari sekali hehee.........

Kembali teringat perkataan Dik Doank pada acara di salah satu stasiun tipi malam sebelumnya yang seingatku mengatakan bahwa kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas kejadian ini seperti bencana di mentawai juga tidak presiden tidak juga anggota DPR, alam itu hidup dan alam punya cara sendiri untuk membersihkan dirinya dari keserakahan atau ketidak bijaksanaan manusia dalam menghargai alam. Tapi menurutku sangat disayangkan disaat Indonesia berduka di sana-sini sebaliknya anggota DPR keluar negeri dengan dalih kunjungan studi banding ato belajar, entahlah...padahal kalau dipikir-pikir uang yang mereka gunakan yang tentunya dalam jumlah besar dapat disumbangkan kepada korban bencana alam, mungkin dengan demikian dapat meringankan korban yang terkena bencana. Kenapa belajar etiket harus keluar negeri????!!!!! Mengutip salah satu kalimat panji di tipi kalau belajar etiket samapi ke yunani berarti semua murid sd harus ke yunani jg bukankah etiket di ajarkan di pelajaran PMP ??!!!! (hahahahaaaa,,,,,sungguh konyol negeri ini )....Kenapa kita tidak belajar dari negeri sendiri???!!! belajar dari sejarah sendiri seperti kutipan yang pernah ku baca yang menyatakan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak takut untuk belajar dari sejarahnya sendiri" 

Diatas semua kejadian pasti ada hikmah dibaliknya. Dan menurut pemikiran bodohku atau yang sering kusebut teori bodoh bahwa kejadian sperti gunung meletus atau tsunami di mentawai sebuah teguran dari maha pencipta bahwa bumi sudah tua marilah kita mengahrgai alam dan janganlah saling menyalahkan. Dengan bencana ini orang saling menghargai satu sama lain dan rasa peduli terhadap sesama terbukti dengan adanya bantuan dari segala kalangan. Marilah kita introspeksi diri dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Jangan sampai ada kesombongan karena kesombongan hanya membawa malapetaka. 

Nah ceritanya sudah melenceng jauh dari topik utama jadi kusudahi aja hehehe,,,keep smile n' keep spirit. 
PRAY FOR INDONESIA :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya masyarakat asli suku sasak lombok berharap semoga apa yang telah terjadi di daerah jogja dan sekitarnya tidak menyebabkan keputusasaan bagi masyarakatnya, semua ini adalah cobaan saya berharap masyarakat jawa tengah bisa mengambil sebuah pelajaran dari kejadian ini. Alam bukan musuh alam adalah teman jadi marilah kita bersahabat dengan alam.

AEna_mOo mengatakan...

yep,,,insya Allah kita dapat mengambil hikmah dari kejadian ini. Amien

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 CAPING
Theme by Yusuf Fikri